Hanya cerita disaat mata ini dengan
terpaksa melihatnya
--------------------------------------------------
Temaram sinar di lorong gelap,
Di ujung simpang lampu merah perempatan jalan,
Lusuh,dekil,terdekap setumpuk koran di pelukmu si bocah kecil.
Setapak dia melangkah, lalu terduduk diam ,seakan berfikir
sepertinya sedang menghitung resah,
Perlahan dia bangkit,melangkah dengan seuntai kecelaruan,,
" Koran, koran", garau suaramu memecah hati yang mungkin
masih kau harap berperasaan.
Detik berganti,waktu berlalu,apakan daya.
Suaramu di telinga mereka seperti "angin".
Rintihmu di hidung mereka berbau "busuk"
Dirimu di mata mereka selayaknya "sampah".
Jeritmu yang membelah nurani sepertinya tiada mampu merayu hati
yang sememangnya penuh ketidak perdulian.
"Kuatkan hatimu nak,"
hidup ini sememangnya timbunan selaksa keangkuhan.....
Terduduk kembali terjajah diri, terhina
malam,,
Tetes bening yang sesungguhnya tiada rela,
akhirnya hadir juga membasah pipi,
Melebur pasrah ,terhimpit di antara ketidak berdayaan.
INI SALAH SIAPA?
Di sudut sana,,,
Hiruk-pikuk tergelak tawa di terang lampu neon.
Barisan mulut-mulut yang tak henti berkoar dan bangga akan dirinya.
Golongan elit,katanya, borjuis ngakunya,
Huhh,sungguh memalukan,,
Masih bisa engkau tertawa, di saat pasang-pasang matamu terbelalak melihat berita tentang bencana, tentang kelaparan dan tentang tangisan.
Buncit perutmu yang seperti mau meledak,masih tak mengenal halal dan haram.
"Keangkuhan sudah memotong lidahmu menjadi bisu untuk perduli dan berkata benar"
"Kekayaan tlah mencongkel keluar matamu hingga kau menjadi buta",
"Otakmu sudah terbalik karna kecelakaan akhlak dan tata susila"
Sebuah pemandangan yang mengenaskan dari orang-orang yang mengaku berkelas dan berpendidikan..
Walau sebenarnya :
anda lah" KASTA SUDRA" yang sesungguhnya.
INI SALAH SIAPA?
Di sudut lainnya,,
Kelap-kelip lampu berputar, yang katanya Dunia Gemerlapan.
Muda-mudi berjejal di ujung sesat,tergiur tarian-tarian setan,
Rebah
Tunduk dan menyerah anak negriku disumpah tudingan zaman.
Generasi dari orang-orang "perut Buncit" yang tak sempat menggurui anak-anaknya,
Mereka merasa uang bukan masalah,
Tangan tengadah, setumpuk uang dalam genggaman,
Yang tak becus mencari,hanya menghambur dan menikmati.
INI SALAH SIAPA?
Huuuhh...
Sungguh kisah negeri antah barantah!
Yang megah hanya di dalam film, yang indah hanya di dalam sinetron.
Heran,masih saja ada "kepala" yang tak malu bicara tentang "kemanusiaan,prestasi dan pembangunan".
Kemanusiaan, untuk siapa?
Mana buktinya?
Prestasi, apa?
Mana hasilnya?
Pembangunan, di mana?
Apa gunanya?
Sepertinya "tangan" dan "kaki" kita harus memijak "mata, mulut dan bual " mereka biar terbangun,
Dan tersadar melihat kenyataan.
Ternyata hidup ini penuh dengan
"PELAWAK AKHIR JAMAN"
---------------------------------------------------------------
by Lonk
Tetes bening yang sesungguhnya tiada rela,
akhirnya hadir juga membasah pipi,
Melebur pasrah ,terhimpit di antara ketidak berdayaan.
INI SALAH SIAPA?
Di sudut sana,,,
Hiruk-pikuk tergelak tawa di terang lampu neon.
Barisan mulut-mulut yang tak henti berkoar dan bangga akan dirinya.
Golongan elit,katanya, borjuis ngakunya,
Huhh,sungguh memalukan,,
Masih bisa engkau tertawa, di saat pasang-pasang matamu terbelalak melihat berita tentang bencana, tentang kelaparan dan tentang tangisan.
Buncit perutmu yang seperti mau meledak,masih tak mengenal halal dan haram.
"Keangkuhan sudah memotong lidahmu menjadi bisu untuk perduli dan berkata benar"
"Kekayaan tlah mencongkel keluar matamu hingga kau menjadi buta",
"Otakmu sudah terbalik karna kecelakaan akhlak dan tata susila"
Sebuah pemandangan yang mengenaskan dari orang-orang yang mengaku berkelas dan berpendidikan..
Walau sebenarnya :
anda lah" KASTA SUDRA" yang sesungguhnya.
INI SALAH SIAPA?
Di sudut lainnya,,
Kelap-kelip lampu berputar, yang katanya Dunia Gemerlapan.
Muda-mudi berjejal di ujung sesat,tergiur tarian-tarian setan,
Rebah
Tunduk dan menyerah anak negriku disumpah tudingan zaman.
Generasi dari orang-orang "perut Buncit" yang tak sempat menggurui anak-anaknya,
Mereka merasa uang bukan masalah,
Tangan tengadah, setumpuk uang dalam genggaman,
Yang tak becus mencari,hanya menghambur dan menikmati.
INI SALAH SIAPA?
Huuuhh...
Sungguh kisah negeri antah barantah!
Yang megah hanya di dalam film, yang indah hanya di dalam sinetron.
Heran,masih saja ada "kepala" yang tak malu bicara tentang "kemanusiaan,prestasi dan pembangunan".
Kemanusiaan, untuk siapa?
Mana buktinya?
Prestasi, apa?
Mana hasilnya?
Pembangunan, di mana?
Apa gunanya?
Sepertinya "tangan" dan "kaki" kita harus memijak "mata, mulut dan bual " mereka biar terbangun,
Dan tersadar melihat kenyataan.
Ternyata hidup ini penuh dengan
"PELAWAK AKHIR JAMAN"
---------------------------------------------------------------
by Lonk
semoga Tuhan memberikan rezeki yg berlimpah untuk kerja kerasnya.. AAMIEN ^^
ReplyDelete