Saturday, January 22, 2011

AKU LUPA


Berjalan tertopang dahan kayu cabang
goyah goyang tumbang seakan
terseok bongkok
memutih rambut balik hitam songkok
lalu memoles senyumnya  yang hitam putih tinggal sketsa
disela batuk kecil itu dia berkata padaku kala senja


“Nak,biarkan aku duduk sebentar”
“coba dengarkan aku bicara”

 “Silahkan kek, dan mulailah dengan segera”

Maka  diapun bercerita:
    “ Nak, tahukah kau?”
   “ Dahulu wajahku tampan rupawan,tubuhku gagah perkasa nan mempesona”
   “Bahkan akulah kumbang tak terkalahkan”,
    “menakluk beribu kembang,meluka berbaris korban”.
   “Tapi sekarang aku tiada berguna…”

“kenapa? bagaimana bisa?”
tanyaku yang semakin dihinggap kelu.

“Lihat,..kulitku yang dulu lembut kini keriput berkedut,tulangpun mereput”
“Lihat,..wajahku yang rupawan jadi idaman,jadi kedodoran kiri kanan tak karuan”.
“Aku akhirnya kalah ,menyerah,lemah,tanpa bekal menyesal tak sudah sudah”.

“Itu semua karna dulu aku lupa Nak…”.

 
Lantas berdiri pelan,
melangkah gontai merunduk jalan
tinggalkan hatiku yang serba keliru
terlilit tanya dan ingin tahu
Aku harus bagaimana?
sedangkan ia semakin jauh makin menjauh
akhirnya:
“Kek,,apa yang anda lupa?jawablah..” teriakku

Dia menoleh.
“Aku lupa  ada hari tua,..Nak”
itu saja ucapnya sebelum hilang diujung simpang tiga.

…………………………

Lonk.2011. (renungan hidup).

Tuesday, January 18, 2011

Kami ini anak siapa?


Kembara bicara disimpang gersang
menempuh laut sejauh pandang
ribu caci maki
ribu hina dengki

apa perduliku?

Toh tetap saja lapar itu lapar
Toh slalu saja miskin itu miskin
mana perdulimu?


Apa kau tahu kami ini sedih?
Apa kau tahu kami ini susah?
Apa kau tahu kami ini sakit bahkan mati?
Bapak..


Jiwa jiwa terabaikan terpinggirkan tersingkirkan
tetap saja kau kirim janji berbuah aniaya
bergagang mata belati
bersampul diplomasi
imitasi terbungkus ludah perekat manis cerita

Sebenarnya kami ini anak siapa?

Sedangkan
bunga bunga berjatuhan
daun daun berguguran
harga diri berserakan
terkoyak tumpah tapi selayak sampah
dimatamu
dianggapmu
dikelam picik nalarmu

Sebenarnya kami ini anak siapa?
Bapak..

………………….


Lonk.(ekspresi anak negeri terkenyang janji)

Friday, January 14, 2011

Nak


Nak…
dengar ini wasiat
anti mlarat
bila besar nanti rajin rajinlah njilat
biar cepat naik pangkat
nipunya yang kuat triknya yang hebat
kalau sudah jadi pejabat
cari alasan buat nyikat
Nak…
dengar ini piwejang
anti ngandhang
bila diserang jangan bimbang
gampang
lari saja ikut jendela undang undang
Nak…
ini negeri gudang teori
semua dapat dibeli
soal bukti
khan bisa dimanipulasi
install saja software konspirasi

………………………….

                                                  Lonk.2011.(ekspresi anak negeri)

Merayu Malam



Ketika aku ingin mengenalmu
sebenarnya tanpa kau sadari
ada sebuah uluran hati sekedar ingin berbagi
dalam bersama tentang cerita canda tawa
atau apa saja
biar sebentar resah  ini hilang berganti bahgia.


Dalam perjalanan meniti liku
menyibak sunyi bertabuh kelu
bahkan tika mimpi tak lagi singgah
disudut mata tak lelap pasrah.

penantian memang tak pernah akan berakhir.

Ianya pergi dan hadir ada dan sirna
silih berganti datang menjelma 

Dan sepertinya akupun tak bisa berkata apa
pada rindu kala diri tergenang cinta



Engkaulah malam
yang setia mengusung senyum di tabir gelap
memintal sunyi selaput kelam
dan jadikannya temali kasih
pada jari yang sibuk bercerita tentang kenang.


Relakan ku cumbu sepimu.


Aku tidak sedang merangkai kata-kata manis merayu syahdu mendayu
tapi tak lebih dari keinginan kau lunaskan dahagaku dengan embun
agar terbasah setiap sisi dalam sukmaku
sejuk disetiap nafas aku hembuskan.


Pejamkan matamu malam
heninglah kau terlena
Biar sesekali aku bisa menatap wajahmu
mengusap keningmu mengecup bibirmu
terpejamlah engkau dan tenggelam.
Dan bila engkau terbangun nanti yakinlah
aku pasti selalu ada.



Malam melabuh ditepian
biduk sepi kembali di tambatkan.
aku sendiri lagi
dalam diam dan diam

 Merayu malam yang bermimpi
hingga esok ia terjaga
Dan cerita ini akan ku lanjutkan........



-----------------------------
Lonk (ekspresi hati)

Thursday, January 13, 2011

Ombak Cinta Pantai Prigi




“Sejak sebelah hatimu menyapa sebelah hatiku
sebenarnya
hati kita yang sebelah lagi begitu indahnya berjalan menuju cinta
kala tangan ini kau pegang
jiwa ini meremang
saat hidung dan pipi berjumpa pada kecupan yang kali pertama
bersaksi debur ombak pantai Prigi”.

Mimpi Rocky bab 1





I lop byu bibeh...I lop byu bibeh....
ulang ulang lagu terpasang ngiang ngiang Rocky sebenarnya Rokiman balik kiri balik kanan duduk kaki jigang.Demi selembar kertas tak lepas lepas pandang di pandang juga diulang ulang.
Wah.. ada yang lagi gandrung ni,,,
Pelan langkah, hendap senyap,jingkat jingkat dibalik dinding kamar yang sememangnya penuh bolongan rayap. Terlihat,, sebentar mingkem ,,sebentar mrenges ,,,mingkem mrenges ,,,cengengas cengenges. Bedhes... Baju necis lengan panjang lipat dua siga artis.Clana levi's kegedean, jebol lagi dengkulnya , manggut manggut depan kaca ,eehhh,,mrenges lagi. Jiaan dasar gemblung emang baru gejala..

Ketika Cinta Dikenang



“Ahh,,malam yang begitu panasnya ..”  
desah Intan diatas pembaringan,sisi malam semakin ditengahnya.
Pikiran melayang tak tentu arah mengulang  kisah.Tentang manis,tentang pahit,tentang kesah gulali cinta.
Sebentar dia bangun,lalu menyibak sedikit tirai jendela agar terang lampu jalan itu bisa mengusir rasa gundahnya,diam sebentar,sebelum duduk ditepi ranjang dan kembali desah itu terdengar memenuh rongga dada.  

Titip Rinduku pada November


Tiga ratus enam puluh lima hari yang lalu,

kaupinta ku mengunjungmu kembali bersama November.
Melanjutkan deru deru kasih yang terpenggal dikesekian kali
sebelum ricik ricik kerinduan itu beralun,
dilenggok ombak ombak kecil muara rasa.


Sebenarnya akupun sudah kangen.
Hanya ego saja yang melapis mukaku jadi ceria,
menarik bibirku untuk tersenyum,
bahkan topeng ini memanipulasi mata mata yang melihatku begitu bahagia.
 
Aku yang terjebak dipusaran keangkuhanku,....begitu jerit hatiku.

Seandai saja tatap tatap itu bisa mengerti,
aku pasti khan cerita yang sebenarnya aku ini rapuh,aku ini duka.
Kusutku adalah riak wajah dari dilema rindu tak terbalas,tak tertumpah.
Senyumku sebenarnya olesan madu sachet yang kubeli ditoko kelontong  pinggir jalan,
biar nampak manis dan mengkilat,
walau pahit lidah ini menjilat.

Oh..ternyata November sudah tiba.
   " Selamat datang November. 
      Apa kau menjemputku? bertemunya ? kau aku dan dia ?
      Hehehehe....
     Berangkatlah kau dulu,katakan padanya,aku bertemunya bersama hadirmu yang berikutnya".
    "Pergilah.."

Setelah November pertama hampir berlalu,bibir ini bergerak teriak lalu
    " November...kutitip rinduku padamu ".
    " Untuknya....". 

Saat November mengangguk bibirpun tersenyum.
seperti menghalang rahasia mata berkaca. 

Ya...
(Sebenarnya aku tlah meminta mata ini menahan tangis sampai nanti November pergi).
.....................................................

Lonk. 2010. (ekspresi rindu ).

Saturday, January 1, 2011

Dua Kosong Satu Satu



D
atanglah berganti masa
Uraikan segala rasa
Abadikan kesah yang ada


Kuharap tiada lagi telinga tuli
Ocehan sikecil tak terdengar sana sini
Sirnalah keangkuhan
Omong kosong tak lagi mainan
Negeriku bangsaku
Genggamlah pekerti diujung janjimu

Siulan anak jaman
Adopsi kedzaliman
Teriak serak memecah pekak
Unjuk gigi menggigit mati

Serakah ditepi punah
Angkara sisi binasa
Tajamkan lidah lidah api
Usaikan sampah sampah pertiwi

....................
Lonk
.

BERBAGI DAN SALING BELAJAR