
Bila hanya bermodal desah; syahwat; keringat
atau rengekan manja diranjang dosa
semua juga bisa
tuan
nyonya
tanpa perlu memikirkan manimu yang berhambur
telurmu yang bercampur
nanti besar jadi apa
Tak pernah kau ajar
Bagaimana bila jadi bodoh?
Tak pernah kau rawat
Bagaimana bila tak senonoh?
Tak pernah pula kau jaga
Bagaimana bila jadi maling;perampok;pelacur atau pemerkosa?
Mabukmu tetap pada birahi ilusi menebar janji mengumbar kata
gila harta gila tahta
buta mata
Bahkan ketika anakmu mati kamu ndak ngerti
Anakmu lapar kamu nggak nyadar
Anakmu teriak
..eee
kau malah masuk kamar
enak enak bikin anak
biar banyak
Tahumu koq cuma hu ha hu ha
nambah lagi satu atau dua
padahal
tak bisa merawat
tak becus menjaga
Bu Pak jangan kau pekak
dengar
tetangga muak anakmu berserak
berak
........................................................
Copyright.Lonk .JB.05.50.25.06.2011.
Kangmas, puisinya ini menarik.Jadi saya kirimkan ke tabloid mingguan prigibeach.com. Mudsah-mudahan Kangmas nggak marah. Thanks, God bless you,Kangmas
ReplyDeleteMakasih atas mampirnya,,,monggo,,dipersilahkan.
ReplyDeleteSalam hormatku juga kagem panjenengan.
sehalus tepung seampang kapas namun setajam mata belati dipuisimu broo..very like it..salam sastra
ReplyDeleteastaghfirulloh... :( terima kasih renungannya, mas.
ReplyDelete@Mulki Rahmawati~terimakasih singgahnya. salam kenal dan salam hormatku buatmu.
ReplyDeleteGue suka gaya loe.................... hihihihihi
ReplyDeletePiye kabare lee....................
@Gus yang pake kopyah~
Delete-Kabare apik pol Om!
Alhamdulillah sampun kersa mampir...hehehe :)
puisi yg dalam artinya
ReplyDelete