Monday, October 31, 2011

Negeri yang tenggelam.


Gedung sepi lorong mati
kaki  menggantung atas genang
sementara karung pasir melingkar seperti ular
nasib pula lalu berjemur di tiap ampaian.

Bukan salah curah dari langit,
bila telinga tak lagi dengar,riuh kuali sedang berperang
lidah tak lagi rasa,nikmat sebuah perjamuan
mata tak lagi singgah,telusuri lekuk lingerie.

Destinasi terhenti
menyerah kalah pada kuasa alam.

...................................................
Copyright//Lonk.31.10.2011.

Sunday, October 30, 2011

Rumah Lumpur


Rumah lumpur
adalah sampah.
Sampah jika dilihat dari bumbung istana para kenyang.

Rumah lumpur adalah kesah.
Kesah beribu dengung pada telinga yang ditulikan.

Rumah lumpur hanyalah pasrah.
Sabar,sabar,sabar.

Rumah lumpur  
satu kisah dari sekian dilupakan.

..................................................

Copyright//Lonk.30.10.2011.

Friday, October 28, 2011

Ketika Peri Kecil Memanggil


1/
Disambut peri kecil
berikan sebuah balon.
Tersenyum girang ia lalu berpeluk pintu depan.
Terimakasih sayang ucapku sembari menciumnya.
Bahagiakah ia sekarang?

2/
Menuju ruang sepi
ketika meja usang kursi goyang jadi-jadian sunyi
dengan kekasih senyap  menunggu.
Sejenak mengeja ayu wajah kini redup
sebelum ujung lelah lantas kusandar disisinya.
Ada apa duhai kekasih?
tanyaku pada mata yang tiba tiba bertelaga.
Hening tanpa jawab .
Namun bulir kian mengalir sepertinya sedang mengajakku bersabar
ketika peri kecil lalu memanggil
Emak...Ayah..adik lapar..

Kamipun diam saling pandang.
.................................................

Copyright//Lonk.28.10.2011.
Original content:Dblog ala Lonk

BERBAGI DAN SALING BELAJAR