Friday, November 29, 2013

Dia yang bernama Seri.

                      




      Sosok perempuan dalam remang. Duduk di bawah pohon jati meranggas,di tepi kandang, dalam samar senja yang menjelang. Terlihat sedang menimang sesuatu. Termenung. Seakan menggembala lamun.
Entah..hati ini masih ragu, apakah aku mengenalnya.
     “Hei! Siapa kamu?”
Panggilanku tak berbalas. Bahkan masih saja dia terus membelakangiku mengundang penasaran. Kucoba mendekat. Meski sesungguhnya aku lelaki yang sedang dilanda gemetar.
Baru beberapa langkah berjalan, sontak! dia menoleh kepadaku.
Huhh…ternyata ia wajah yang telah kukenal. Padahal hampir saja copot jantungku.
Tapi kenapa ia sedang menimang seorang bayi?.  Lalu anak siapa itu?.
Karena setahuku, di kampung ini tidak ada orang yang baru melahirkan.
Namun sebelum aku sempat bertanya, ia segera berpaling. Tatap matanya kosong menuju barat, kearah matahari yang tadi pamit pulang,di seberang hamparan sawah,terhalang tumpuk jerami sisa panen.

Tuesday, August 27, 2013

Layung Merindu


Aku biarkan saja dia diam mencari lelap.
  “Tidurlah, malam sudah semakin lewat”.
   Rona wajahnya  jelas sedang menahan rasa gejolak. Antara lelah; lemah; juga sakit yang sekian hari menguji tabah. Suara malam kian sunyi. Maka biarlah aku ikut rebahkan sebentar lenguh jiwa ini, di sisi pembaringan, sambil menatap wajah suamiku yang kini tak bermaya.
  Tiba tiba aku begitu takut:
  “Ya, aku begitu takut kehilanganmu”.
  “Aku begitu takut kau tinggalkan dalam sepi”.
  “Aku begitu takut sendiri menghitung sisa hari hari”.

Friday, August 16, 2013

Geliat Turonggo Yakso



Arak segenap gamelan pesta

Himpun gerak riuh irama
Selami luhur ihwal cerita
Hikayat ksatria tunggang raseksa

Gempita lambang suka hati
Hidup makmur aman damai
Warna warni rupa sesaji
Puji syukur pada Ilahi

Monday, April 15, 2013

Entah dah!


Bumi kian memerah
Ramai jiwa seakan gerah
Tebal muka bagai kerudung
Lidah pula umpama payung
Benar dan di-perbenarkan seiras rupa
Salah dan di-persalahkan susah beda
Sandiwara modal senjata
Keikhlasan tanda tanya


Relung hati apa dah jadi
Hinggakan sanggup bohongi diri



……………………
Lonk. @JB0508150413.

Tuesday, April 9, 2013

Demi surga di hatiku



Rindu semakin pekat
mengambang di riak air sisi gelap
Bebayang remang gedung
temaram lampu
Kulihat kasihmu tersenyum
mengajakku mengusung rindu

Tuesday, February 19, 2013

ARAH MENDUA



Hinggap sepasang mata
Getar menusuk bisu
Rentap ruang jiwa
Sangkal sulit mampu

Lalu cerita di balik jendela
tentang sepi terjamah tiada
hingga sanggup mengayun lambai
menerjang arus menyusun badai

Kini di hadapanku terhidang segumpal hasrat
tertutup mata;  hati nan sesat
ajak langkah jalan tak lurus
bawa tingkah arah jerumus

Duhai goda…
Bukankah kita sudah berpunya?

……………………………….
Lonk’s copyrighted. 

Saturday, February 16, 2013

Rencana Kehidupan



Mencangkul sawah
Luruskan pematang
Semai benih benih
Tanam tunas harapan

Menyabit rumput
Sapu halaman
Taman harum wangi
Mekar kuntum impian

Melangkah jalan
Pandang hadapan
Terawang lurus jauh
Tepat arah tujuan

Mengejar hujan
Penuhkan dulang
Hilang noda haus
Bekal menuju pulang

……………………..
Lonk’s copyrighted. 160213.1053.

Lupakah jalan pulang?


Menatap wajah tanpa dosa
yang matanya pejam
yang menyusun lelap
yang sedari tadi hujani bisu dengan seribu tanya
Oh, kini lelah menanti jawab.

Kamar berdebu sebaris kisah sehimpun kesah
jadi persimpangan dilema kesetiaan
jenuh tanpa kabar
rapuh tanpa kepulangan.

Bibir bersandiwara sampai bila
sedangkan hati kian merintih
penantianpun semakin letih
dan kasih yang kupandang
usung gurat rindu
jelas mengambang di mimpinya.

Jika masih ada nurani
ingat ingatlah jalan pulang.

………………………………..
Lonk’s copyrighted. 160213.0438pm

BERBAGI DAN SALING BELAJAR