Thursday, January 13, 2011

Titip Rinduku pada November


Tiga ratus enam puluh lima hari yang lalu,

kaupinta ku mengunjungmu kembali bersama November.
Melanjutkan deru deru kasih yang terpenggal dikesekian kali
sebelum ricik ricik kerinduan itu beralun,
dilenggok ombak ombak kecil muara rasa.


Sebenarnya akupun sudah kangen.
Hanya ego saja yang melapis mukaku jadi ceria,
menarik bibirku untuk tersenyum,
bahkan topeng ini memanipulasi mata mata yang melihatku begitu bahagia.
 
Aku yang terjebak dipusaran keangkuhanku,....begitu jerit hatiku.

Seandai saja tatap tatap itu bisa mengerti,
aku pasti khan cerita yang sebenarnya aku ini rapuh,aku ini duka.
Kusutku adalah riak wajah dari dilema rindu tak terbalas,tak tertumpah.
Senyumku sebenarnya olesan madu sachet yang kubeli ditoko kelontong  pinggir jalan,
biar nampak manis dan mengkilat,
walau pahit lidah ini menjilat.

Oh..ternyata November sudah tiba.
   " Selamat datang November. 
      Apa kau menjemputku? bertemunya ? kau aku dan dia ?
      Hehehehe....
     Berangkatlah kau dulu,katakan padanya,aku bertemunya bersama hadirmu yang berikutnya".
    "Pergilah.."

Setelah November pertama hampir berlalu,bibir ini bergerak teriak lalu
    " November...kutitip rinduku padamu ".
    " Untuknya....". 

Saat November mengangguk bibirpun tersenyum.
seperti menghalang rahasia mata berkaca. 

Ya...
(Sebenarnya aku tlah meminta mata ini menahan tangis sampai nanti November pergi).
.....................................................

Lonk. 2010. (ekspresi rindu ).

0 apresiasi sahabat:

Post a Comment

Kritik dan saran amatlah diharapkan.
Salam hormat & happy blogging.

BERBAGI DAN SALING BELAJAR