Wednesday, August 3, 2011

Kedut Rindu



Melamun jauh

terawang celah mengurainya.
Panggil dalam hati
lewat bisu sepi
berkidung rindu putih tenggelam
dalam hangat 
telaga pelupuk mata.


Lalu ia berkisah
tentang pagi 
hingga siang bagi senja,
bahwa rindu itu hanyalah pada timang
pada dodoi
dulu kecil kini dimana.


Maka tika angin berkabar
...diri geletar.
Betapa tidak?,
sedangkan kecil itu adalah aku
putih itu surgaku


Dikeriput kedut rindu
;aku ingin luruh dikakinya


..................................................
Copyright.Lonk.@jb03.08.2011. 

Dblog ala Lonk

4 comments:

  1. Dimas, panjenengan ki sakjane posisi di mana? Di rantau atau masih di Durenan?
    Maaf, komentarnya tidak sesuai dengan puisi.

    ReplyDelete
  2. saya msh berkelana..insya Allah lebaran pulang jika tiada aral melintang...ingin sekali untuk sowan kedalem panjenengan..salam katur.

    ReplyDelete

Kritik dan saran amatlah diharapkan.
Salam hormat & happy blogging.

BERBAGI DAN SALING BELAJAR