Titik embun
sejuk malam
tembus tubuh belulang perih kelana
duka
sayat bagai sembilu
caci;
tebar ludah angkuh alam
tebar ludah angkuh alam
Pada detik embun menitik
pelanpelan
belah batu jadi pisau
belah batu jadi pisau
toreh pedih garami kenyataan
Mampukah sebatang hidup teriak pada ketidakadilan
sedang berbisikpun sungguh tak mampu dilakukan
Yang ada hanya cerita
tentang tangis dalam tawa
tentang sedih tanpa air mata
senyum manis tak selalu bahagia
Hidup
bak panggung sandiwara
---------------------------
Lonk.(ekspresi hati)
0 apresiasi sahabat:
Post a Comment
Kritik dan saran amatlah diharapkan.
Salam hormat & happy blogging.