Pertiwi ibuku masih ingatkah kau
yang aku ini adalah anakmu
hasil tetes darah raga gelimpang
juta kepala menyapa ajal
Aku berharap di sebentar
tak bisakah kerlingkan matamu padaku walau sekedar
sebenarku butuh cerita
bagaimana diriku mampu tercipta
sayang
kau bisu lagi buta
Terangkatnya kaki terpaksa meninggalmu
bukan kutaksayang
tapi berlari mengelak mati
pertahan hidup yang terus dianak tiri
Pedih kala tapak memijak onak
nyeri selindung senyum kekalutan
apa kau perduli
anakmu bertebar memenuh jagad
tak sedikitpun coba menatap
walau hakikat
keringat kami pula yang engkau hisap
Ada rindu
Selaksa jarak berjuta detak
Generasi terbuang simpan hasrat gelegak
Teriak serak
pekik kuping pekak
Biar pecah sekali gendang telingamu
yang tak sudi mendengar tangis pilu
sungguh aku rindu
ingin menunjuk mukamu
Andai hidup tanpa norma tak ada dosa
sudah lama kupenggal kepalamu nista
lalu kutanam bernisan sesal
kutabur seribu tajam pedang makian
inilah aku
bocah kecil yang kau buang dalam selokan
....................................................
( Lonk 2010 )
0 apresiasi sahabat:
Post a Comment
Kritik dan saran amatlah diharapkan.
Salam hormat & happy blogging.