Monday, October 31, 2011

Negeri yang tenggelam.


Gedung sepi lorong mati
kaki  menggantung atas genang
sementara karung pasir melingkar seperti ular
nasib pula lalu berjemur di tiap ampaian.

Bukan salah curah dari langit,
bila telinga tak lagi dengar,riuh kuali sedang berperang
lidah tak lagi rasa,nikmat sebuah perjamuan
mata tak lagi singgah,telusuri lekuk lingerie.

Destinasi terhenti
menyerah kalah pada kuasa alam.

...................................................
Copyright//Lonk.31.10.2011.

5 comments:

  1. Owalah, jenenge sampean disebut-sebut ms ga kerasa blas. Xixi

    ReplyDelete
  2. siapa nyebut siapa Tar...heehehe.

    ReplyDelete
  3. Bila tenggelam karena musibah bencana alam, yang susah dan sangat berduka adalah mereka yang tertimbun dampaknya. Kemudian disusul oleh bela sungkawa dari saudara yang peduli. Kendati demikian, dewasa ini ada yang justru menikmati musibah bencana alam, yakni segelintir manusia korup!

    ReplyDelete
  4. segigih apapun manusia berusaha, tetap akan tidak kuasa melawan tuhan. contohnya bencana alam.

    ReplyDelete
  5. @CahNdeso~Mungkin begitulah kenyataannya sekarang kangmas.Tak perlu lg memikirkan benar salahnya,yg penting adalah kenyang.suwun mampirnya.
    ....................
    @Agan mbletek mbletuk~semoga bisa menjadi renungan.Salam kenal.makasih singgahnya.

    ReplyDelete

Kritik dan saran amatlah diharapkan.
Salam hormat & happy blogging.

BERBAGI DAN SALING BELAJAR