
Aku biarkan saja dia diam mencari lelap.
“Tidurlah, malam sudah semakin lewat”.
Rona wajahnya jelas sedang menahan rasa gejolak. Antara lelah; lemah; juga sakit yang sekian hari menguji tabah. Suara malam kian sunyi. Maka biarlah aku ikut rebahkan sebentar lenguh jiwa ini, di sisi pembaringan, sambil menatap wajah suamiku yang kini tak bermaya.
Tiba tiba aku begitu takut:
“Ya, aku begitu takut kehilanganmu”.
“Aku begitu takut kau tinggalkan dalam sepi”.
“Aku begitu takut sendiri menghitung sisa hari hari”.
“Tidurlah, malam sudah semakin lewat”.
Rona wajahnya jelas sedang menahan rasa gejolak. Antara lelah; lemah; juga sakit yang sekian hari menguji tabah. Suara malam kian sunyi. Maka biarlah aku ikut rebahkan sebentar lenguh jiwa ini, di sisi pembaringan, sambil menatap wajah suamiku yang kini tak bermaya.
Tiba tiba aku begitu takut:
“Ya, aku begitu takut kehilanganmu”.
“Aku begitu takut kau tinggalkan dalam sepi”.
“Aku begitu takut sendiri menghitung sisa hari hari”.