Hisap jentik* janji silam,
buang harap usai puntung.
Rebak lukis asap hitam,
kepak api nun selindung.
Ihwal bara dikandung sekam,
sebati lara bersimpul dendam.
Kelit langkah cela diam,
sulut nyala sulit padam.
Bakar!
Bakar!
Bakar!
Hapus wajah panen gagal.
..........................................
Lonks copyright. 10042012.
catatan (*):
~ Jentik (bahasa Jawa) = jari kelingking.
Waduh, puisi yang ini saya agak sulit mencerna; ada kemungkinan polusi akibat pembakaran sampah sehingga membunuh sumber kehidupan nabati?! Ragu-ragu untuk menerka, lebih baik diam menyimak menikmati indahnya phrasa dan sajak perkata.
ReplyDeleteSalam sahabat, Guys.. sorry, lama tidak tinggalkan jejak.. Godbless you!
Saya juga mohon maaf kangmas,sbb jarang sekali berkunjung ke laman panjenengan,dikarenakan fasilitas yg kurang memadai.Soal puisi ya mangga diapresiasi apa saja. Allah bless you to.Salam.Kapan ngopi bareng...:)
Deletehmmm..lama tak mendengar kabarmu sahabat..
ReplyDeletemasihkah kau mengingatku?
indah puisimu membakar jiwaku..
Mbak Ayano rosie, makasih singgahnya. Tentu saja selalu ingat sampai bila bila.Salam hormat.
Delete