Monday, June 21, 2010

Kala Diam Air Mata


Aku masih disini.....
Saat si bunga diam menitik airmata.
Mengurai apa itu kesedihan di balik hujan dan seribu prasangka.


Hatikupun sepertinya harus terbangun dari sisi lelah.
Lelah yang kian melara jiwaku,
di benam ujung keego'anku.
Entah,
aku harus bagaimana?


Di sebalik keresahan itu, aku cuma ingin teriak;
"Hai si pari-pari malam! ,kau bawa kemana tawaku hingga dia terpuruk layu di ambang kesedihan?"
"Tidak sukakah engkau melihat kuntum senyum yang andai bisa berbicara akan semerdu tembang seloka."
"Tiada rindukah kau pada si manis canda yang andai bisa kau cium akan sewangi bunga seroja"

Ah..
sungguh kau tiada mengerti.


Kisi-kisi malamku terhanyut di gelinjang resah sebuah penantian.
Saat bulan sembunyi di pucuk malu kala bintang sendiri di celah kelabu.
Aku hanya ada sepi , yang menuntun dan menyeretku.
Aku tak kuasa.

Ah,kenapa harus terpegun di ufuk kelam?
Kenapa harus terkapar di rantai malam?
Seberapa lelahpun anganku.
Sepertinya aku tak bisa membiarkan si diam menjajah di bening senyum di tawa itu...

Wahai senyum,
Jangan cepat kau meratap pada sebuah kepergian
Kenapa?
Tak semestinya satu kepergian akan berlabuh di dermaga sebuah perpisahan

Yang harus kau tahu
SEBENTAR itu bukanlah SELAMANYA...


---------------------------------------------
by Lonk

Sunday, June 20, 2010

AKU DAN SEPASANG MATA ITU



Angin!,
sepoimu bawaku jelajah ruang elegi masa lalu
tika pasang mata itu redup
tatap seperti memohon cabik hatiku.
kosong hatiku sebalik pasang mata itu

Huh
Aku yang tertatih dalam kejar tatap misteri
sekilas datang yang tiba menghilang,
sepi pantai menunggu
pasang mata itu kembali menatapku

Sejak saat itu kenapa aku yang hancur 
Sedang hening didebur ombakpun tiada pernah mengeluh
Ah,persetan dengan kata-kata

Pasang mata itu membuatku
setengah gila!

Gelap itu dipantaimu
setia disini untuk pasang mata itu


----------------------------------
by Lonk 

Thursday, June 17, 2010

*** HINGGA SIANG DI UJUNG MALAM ***


Jiwa-jiwa terus berjalan
ada resah tak kau katakan.
Perjalanan bak menapak duri mengukir kepiluan,
Mengapa?
mengapa kau paksakan langkah,
sedang kau tahu itu perih adanya.

Tolong katakan padaku

 Jiwa mendesah tersimpul lelah menyusun resah

"Wahai insan yang penuh penasaran ,langkah kaki ini tentang sebuah keyakinan".
"Tentang mimpi,tentang kesetiaan".
"Biarlah perih atau sakit bahkan pilu menghantamku"
"Aku tiada perduli."

"Hanya berpegang pada janji.."
"Meski aku sudah lelah,biarlah aku duduk disini,"
"Menunggu dan menunggu,hingga siang diujung waktu".


Ah
aku tak mengerti ada jiwa yang begini
Menantilah kau hingga akhir waktu
di lurus jalanmu.

-------------------------------------
by Lonk

BERBAGI DAN SALING BELAJAR